LIMA KEWAJIBAN MUSLIM TERHADAP MUSLIM LAIN


A.      Hadis Shahih Bukhori
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلَامِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ

B.      Terjemah Hadis
Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Abu Salamah dari Al Awza'iy berkata, telah mengabarkan kepada saya Syihab berkata, telah mengabarkan kepada saya Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hak muslim atas muslim lainnya ada lima, yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin".

C.      Makna atau Penjelas Hadis
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Adapun hak sesama muslim adalah hak untuk menerima sesuatu yang diberikan oleh sesama muslim lainnya. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang dan harus dilakukan dengan rasa tanggung jawab.
Kita umat Islam adalah satu saudara. Oleh karena itu, kita harus saling mengasihi, saling mencintai, saling memperhatikan, saling bertegur sapa, saling mengunjungi, saling membantu, saling tolong menolong, dan seterusnya.
Berdasarkan hadis tersebut, umat muslim memiliki kewajiban terhadap muslim lain. Hadis tersebut mnyebutkan ada 5 kewajiban, yaitu:
1.      Bila bertemu Mengucapkan Salam
Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya yakni menerima salam saat bertemu dan menjawabnya. Sebagai seorang muslim hendaknya berusaha untuk mengucapkan salam terlebih dahulu. Hukum mengucapkan salam adalah sunnah, sedangkan hukum menjawab salam adalah wajib. Di dalam Islam, di waktu apapun dan dimanapun di anjurkan untuk mengucapkan salam yang artinya “semoga kesejahtraan dibeerikan pada kalian, demikian anugrah allah dan barokahnyaa.”
Ucapan salam yang dianjurkan oleh umat islam untuk senantiasa diamalkan mengandung sebuah do’a yang demikian sempurna. Dimana di dalamnya terdapat tiga permohonan kepada Allah untuk yang diberi salam, yaitu mendoakan kesejahtraan, karunia dan berkahnya dari Allah SWT. Sedangkan yang diberi salam juga tidak boleh tinggal diam tanpa memberi imbalan, melainkan juga wajib menjawab, minimal sepadan dengan salam yang diterima.  Maka dari itu, segera menjawab salam yang diberikan saudara kita sesama muslim akan mendatangkan pahala. Berikut adalah hadits shahih Abu Daud dan Al-Tirmidzi : “Apabila salah seorang kalian sampai di suatu majlis hendaklah memberikan salam. Dan apabila hendak keluar, hendaklah memberikan salam. Dan tidaklah (salam) yang pertama lebih berhak daripada (salam) yang kedua.” (HR. Abu Daud dan al-Tirmidzi)

2.     Apabila ia sakit hendaknya engkau menjenguknya
Ketika ada orang sakit maka, kewajiban saudara-saudaranya seiman untuk menjenguknya. Ini menunjukkan wajib hukumnya bagi seorang muslim untuk mengunjungi seorang muslim yang sedang sakit, baik dikenal maupun tidak dikenal, baik kerabat dekat maupun tidak, apalagi jika yang sakit memiliki kekerabatan, teman dan tetangga maka membesuknya sangat dianjurkan. Disunnahkan bagi yang membesuk orang sakit untuk menanyakan keadaannya, mendoakannya serta menghiburnya dan memberinya harapan karena hal tersebut merupakan sebab yang paling besar mendatangkan kesembuhan dan kesehatan. Betapa kita sesama muslim sangat kuat tali persaudaraannya, terutama pada saat mengalami kesulitan. Bukan hanya pada saat berbahagia saja (misalnya walimah dan syukuran) kita mengundang saudara seiman, pada saat mengalami musibah dan kesulitan juga diwajibkan saling berempati.
Berikut HR. Al-Tirmidzi yang menjelaskan pentingnya menjenguk sesama muslim yang sedang sakit : "Tidaklah seorang muslim yang menjenguk muslim lainnya di pagi hari kecuali ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga sore hari. Dan jika menjenguknya di sore hari, ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga pagi, dan baginya satu kebun di surga." (HR. al-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)
Adapun salah satu doa yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. ketika menjenguk orang sakit yaitu:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَاأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَتَى مَرِيضًا أَوْ أُتِيَ بِهِ قَالَ أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ اشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
                        Artinya: Dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjenguk orang sakit atau ada orang yang sakit datang kepada beliau, beliau berdo'a: "ADZHIBIL BA`SA RABBAN NAASI ISYFII WA ANTA SYAAFI LAA SYIFAA`A ILLA SYIFAA`UKA SYIFAA`A LAA YUGHAADIRU SAQAMA (Hilangkanlah penyakit wahai Rab sekalian manusia, sembuhkanlah wahai dzat Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak membawa rasa sakit)." (HR. Bukhari)

3.     Apabila ia meninggal, maka antarkan jenazahnya
Mengantar jenazah merupakan hak seorang muslim atas saudaranya yang didalamnya terdapat pahala. Rasulullah SAW menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang mengantarkan jenazah, baik yang mengantarkannya dari rumahnya sampai disalati maupun yang mengantarkannya hingga selesai dia dikuburkan. Sebagai bentuk penghormatan diantara sesama manusia. Menghormati manusia adalah bagian dari menghargai kamanusiaan. Bahkan Rasul menghormati jenazah semua manusia walaupun bukan muslim. Sesungguhnya orang Islam adalah saudaranya kepada orang islam  yang lainnya, meskipun kita tidak saling mengenali antara satu sama lain sebelumnya.
Apabila  kita masuk Islam, maka mereka semua adalah saudara se-Islam kita, saudara sejati, saudara didunia maupun di akhirat nanti.
Ini menunjukkan bahwa wajib hukumnya mengiringi jenazahnya muslim, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal.
Berikut adalah HR. Bukhari dari Abu Hurairah yang menjelaskan balasan bagi orang yang mengantarkan jenazah saudara sesama muslim:  "Barangsiapa mengiringi jenazah muslim, karena iman dan mengharapkan balasan dan dia selalu bersama jenazah tersebut sampai dishalatkan dan selesai dari penguburannya, maka dia pulang dengan membawa dua qiroth, setiap qiroth setara dengan gunung Uhud. Dan barangsiapa menyolatkannya dan pulang sebelum dikuburkan maka dia pulang membawa satu qiroth."

4.     Apabila ia mengundangmu, hendaklah engkau penuhi undangannya
Memenuhi undangan adalah sunnah mu’akkadah dan hal itu dapat menarik hati orang yang mengundang serta mendatangkan rasa cinta dan kasih sayang. Memenuhi undangan merupakan kewajiban sesama saudara muslim. Selama tidak ada uzhur yang dibenarkan secara syar’i., kita wajib mendatangi undangan. Misalnya undangan walimah nikah, walimah khitan dan undangan lainnya.[7]
Berikut HR. Muslim: “dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seburuk-buruk jamuan makanan adalah jamuan dalam pesta pernikahan, yaitu orang yang seharusnya datang (orang miskin) tidak di undang, dan orang yang enggan untuk datang (orang kaya) justru di undang, barangsiapa yang tidak memenuhi undangan, sungguh ia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya."

5.     Apabila ia bersin, hendaklah engkau mendoakannya
Ketika ada orang bersin dan mengucapkan hamdalah, maka wajib hukumnya bagi kita untuk menjawabnya dengan kalimat Yarhamukallah, kemudian menjawabnya lagi dengan kalimat yahdikumullah wa yuslih balakum. Dan apabila seseorang bersin lebih dari tiga kali maka keempat kalinya ucapkanlah Aafakallah (semoga Allah menyembuhkanmu) sebagai ganti ucapan Yarhamukallah. Sama dengan ucapan salam, membalas yaitu sesama saudara muslim saling mendoakan dan memohonkan keselamatan.
Berikut HR. Bukhari: Dari Abu Hurairah  dari Nabi, Beliau bersabda:  "Jika salah seorang dari kamu bersin hendaklah mengucapkan Al-Hamdulillah Hendaklah saudaranya atau temannya menjawab Yarhamukallah (semoga Allah mengasihimu), dan jika saudaranya mengucapkan Yarhamukallah maka hendaklah ia mengucapkan Yahdikumullah wa yuslihu balakum, (Semoga Allah menunjukimu dan memperbaiki kondisimu)".

D.      Nilai Pendidikan dalam Hadis
Adapun nilai pendidikan dari hadis tersebut, di antaranya:
1.     Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter memiliki tujuan membentuk pribadi seseorang supaya menjadi manusia yang baik, baik terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
2.     Pendidikan Sosial
Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia baru bisa berkembang dan menemukan jati dirinya serta dapat memenuhi kebutuhan hidupnya apabila ia berhubungan dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa berhubungan dengan orang lain manusia tidak dapat mengetahui dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Agar hubungan antar manusia dalam kehidupan sehari-hari dapat berjalan dengan baik, diperlukan aturan-aturan yang mengatur tatacara hubungan tersebut. Oleh karena itu, kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan bermasyarakat salah satunya adalah kewajiban saling tolong menolong dalam kebaikan.
3.     Pendidikan Persaudaraan atau Ukhuwah Islamiyah
           Orang Islam antara satu dengan yang lain itu dipandang sebagai saudara. Sehingga satu sama lain tidak boleh saling menganiaya. Jika kita mendapati seseorang dalam penderitaan ataupun mendapat musibah, hendaknya kita membantunya untuk meringankan penderitaan yang sedang ia alami. Sebagai mu’min sejati, hendaklah merasa bahwa dirinya tidak hidup sendiri, karena teman-teman sesama muslim akan membantu dan mendukungnya baik sedang dalam keadaan senang maupun susah. 


Posting Komentar

0 Komentar